Hujan Bulan Juni

tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu

(Sapardi Djoko Damono, 1989)

Yupz, emang bener apa kata pak yitno (dozen matkul kajian & apresiasi puisi) tadi pagi bahwa seorang Sapardi Djoko Darmono memang pintar b'diafa. Bila kita baca kata2 dalam penggalan puisi di atas, kita bisa langsung memahaminya, misalnya saja menurut w, puisi tersebut b'bicara ttg seseorang yg b'cindaha alias cinta dalam hati si A yg tidak mau diketahui si B, hehehehe.... Tapi selaen itu, masih banyak jg makna yg tersirat dr puisinya om sapardi tersebut, example: para pejabat yg sblm pemilu mengiming-imingi janji, tp stlh t'pilih mereka justru mengingkari janji yg mreka buat sendiri..;

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

Perpanjangan SIM C