Cahaya Bulan

akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yg biasa
pada suatu ketika yg telah lama kita ketahui
apakah kau masih sambut dahulu memintaku minum susu dan tidur yang lelap
sambil membenarkan letak leher kemejaku

kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih
lembah mandalawangi
kau dan aku tegak berdiri melihat hutan” yg menjadi suram
meresapi belaian angin yg menjadi dingin

apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
ketika kudekap, kau dekaplah lebih mesra
lebih dekat

apakau kau masih akan berkata
kudengar dekap jantungmu
kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta

cahaya bulan menusukku dengan ribuan pertanyaan
yg takkan pernah aku tahu dimana jawaban itu
bagai letusan berapi bangunkan dari mimpi
sudah waktunya berdiri mencari jawaban kegelisahan hati

(gie)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

Perpanjangan SIM C